Jenis – Jenis Valve
Sulit untuk membayangkan sebuah pabrik kimia, plant pengolahan minyak, pabrik susu dan sebagainya tanpa penggunaan valve. Valve adalah komponen yang sangat lazim digunakan dalam sistem perpipaan pada suatu industri untuk mengatur aliran suatu fluida cair ataupun gas. Selain itu, valve juga sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari kita, contohnya : kran mandi, valve tabung gas LPG, valve bahan bakar kendaraan dan sebagainya. Pada artikel ini, kita akan melihat lebih dekat bagaimana sebuah valve itu bekerja.
Apa itu Valve?
Valve adalah perangkat switch mekanik
yang berfungsi untuk menaikkan, menurunkan , dan menghentikan suatu laju
aliran pada sebuah pipa. Tetapi seiring dengan perkembangan teknologi,
valve bisa diatur secara automatic melalui PLC.
Jenis Valve
Sistem valve dalam sebuah pabrik terdapat dalam beberapa jenis, yaitu :
1. Gate Valve
Pada
dasar nya digunakan untuk menutup aliran fluida dengan kuat. Valve
jenis ini digunakan untuk posisi “terbuka sempurna (fully open)” atau
“tertutup sempurna (fully close)” dan tidak disaran kan untuk mangatur
laju aliran fluida dengan cara throttling yaitu membuka setengah atau
pun seperempat posisi gate karena bisa menyebabkan pengikisan pada gate
dan pada akhirnya valve tidak dapat bekerja secara optimal.
2. Globe Valve
Globe valve merupakan salah satu jenis valve yang dirancang untuk mengatur besar kecilnya aliran fluida (regulate atau throttling). Pada dasarnya bagian utama dari Globe Valve ini hampir sama dengan gate valve, yaitu : body, seat, disc, bonnet, stem, packing, dan gland. Globe valve dengan gate valve bentuknya hampir sama, tetapi ada ciri-ciri tertentu yang dapat dijadikan acuan untuk membedakan antara keduanya, yaitu: Pada bagian dalam valve, disc dan seat nya berbeda. Perbedaan disc dan seat ini akan menyebabkan terjadi pola aliran yang berbeda. Selain itu, bentuk dari disc dan seat ini juga menyebabkan globe valve dapat diandalkan sebagai throttling valve. Aliran fluida saat melewati globe valve akan mengalami sedikit hambatan sehingga akan terjadi pressure drop yang lebih besar dari pada gate valve, ketika aliran mengenai seat lalu aliran akan membelok ke atas melewati seluruh bagian disc. Setelah itu, aliran fluida akan dibelokkan lagi kea rah yang sama seperti semula.
3. Butterfly Valve
Butterfly
valve biasa digunakan untuk pipa-pipa yang mempunyai tekanan rendah.
Cara kerja nya adalah butterfly valve ini mempunyai disc yang berputar
secara vertical di tengah pipa dan hanya berputar sebanyak 90 derajat
dari posisi fully open hingga fully close dan butterfly valve ini juga
bagus digunakan sebagai throttling valve.
4. Check Valve
Check Valve juga biasa disebut dengan non-return valve digunakan untuk membuat aliran fluida hanya mengalir satu arah saja dan tidak terjadi backflow. Untuk melakukan mekanisme ini, Check valve tidak menggunakan handel untuk mengatur laju aliran tetapi menggunakan tekanan dari aliran fluida itu sendiri. Check valve sering digunakan untuk sistem pengaman dari sebuah sistem perpipaan dan biasa diletakkan pada outlet/discharge dari pompa ataupun compressor. Check valve memiliki beberapa jenis, tetapi ada dua jenis yang paling umum digunakan, yaitu Swing Check Valve, Ball Check Valve dan Lift Check valve.
5. Relief valve
Relief Valve biasa juga disebut dengan
safety valve. Relief valve memiliki fungsi yang berbeda dengan
valve-valve yang lain. Valve ini di-desaign khusus untuk melepas tekanan
berlebih yang berada di dalam equipment dan sistem perpipaan dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan. Relief valve menggunakan
spring baja yang secara otomatis akan terbuka jika tekanan mencapai
level yang tidak aman. Ketika tekanan kembali normal, relief valve akan
secara otomatis tertutup kembali. Level tekanan pada valve ini bisa
diatur sesuai dengan kebutuhan kita. Biasanya relief valve diletakkan
pada vessel bertekanan.
6. Ball Valve
Ball valve adalah sebuah valve yang
berbentuk disc bulat yang seperti bola, tetapi memiliki lubang ditengah
nya sehingga ketika lubang tersebut segaris lurus dengan laju aliran
maka fluida akan mengalir. Dan begitu juga sebaliknya, ketika posisi
lubang tidak lurus maka fluida akan terhambat ataupun terhenti. Ball
valve banyak digunakan karena kemudahannya dalam maintenance dan
kemampuan nya untuk menahan tekanan dan temperature tinggi. Pada saat
ini, Ball Valve bisa menahan tekanan hingga 10.000 psi dan temperature
200 derajat celcius. Ball valve terdapat dua jenis, yaitu Full Bore Ball
Valve dan Reduced Bore Ball Valve.
7. Diaphragm Valve
Diapraghm
Valve ini bisa digunakan untuk menagatur aliran fluida yang bersifat
throttling dan juga bisa digunakan seperti Gate Valve yaitu fully open
atau fully close. Diaphragm Valve handal dalam menangani material kasar
seperti fluida yang mengandung pasir, semen, atau lumpur.
Diaphragm Valve mudah dikenali karena
bentuk bonnet nya yang menggelembung seperti lonceng. Diaphragm Valve
mempunyai stem, handwell, plunger, diaphragm stud yang menjadi satu,
diaphragm, seat dan body. Diaphragm Valve ini tidak mempunyai disc ,
tetapi pengganti dari disc ini adalah diaphragm itu sendiri. Diaphragm
Valve ini akan menutup jika plunger menekan diaphragm dan valve akan
terbuka jika plunger naik ke atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar