Jumat, 14 Agustus 2015

Pneumatic, Hydraulic dan Solenoid

pneumatic & hydraulicPneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak, keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan.


Pneumatik menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang menentukan keadaan keseimbangan gas dan uap (khususnya udara atmosfir) dengan adanya gaya-gaya luar (aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika). Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanik dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan. Jadi pneumatik meliputi semua komponen mesin atau peralatan, dalam mana terjadi proses-proses pneumatik.
Sistem kontrol elektronika, pneumatic dan sistem hydraulic tidak dapat dipisahakan dalam sistem kontrol dunia industri karena hampir setiap mesin industri menggabungkan ketiga unsur tersebut.

Perangkat pneumatik bekerja dengan memanfaatkan udara yang dimampatkan (compressed air). Dalam hal ini udara yang dimampatkan akan didistribusikan kepada sistem yang ada sehingga kapasitas sistem terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan udara yang dimampatkan diperlukan Compressor pembangkit udara bertekanan). Debit yang diukur adalah m3/menit.

Tekanan udara yang dibutuhkan pada alat pengontrol pneumatik seperti silinder, katup serta peralatan lainnya adalah 6 bar, supaya efektif dan efisien dalam penggunaannya (range alat 3–10 bar). Dan untuk memelihara keawetan peralatan haruslah diperoleh udara kering, yaitu agar tidak terjadi korosi pada pipa saluran udara, pelumasan yang ada tidak terbawa uap air, tidak terjadi kontaminasi bila udara mampat langsung kontak dengan produk yang sensitif seperti cat dan makanan.

Pneumatik dewasa ini memegang peranan penting dalam pengembangan dan teknologi otomatisasi, di samping hidraulik dan elektronik/elektrik.

Dalam dunia industri kita sering mendengar  hydraulic yang pemakaianya tentu sudah tidak diragukan lagi apalagi dalam industri Berat  hal tersebut merupakan kebutuhan yang sangat penting  dalam  melakukan transfer  energi.


Hydraulic adalah perpindahan energi atau gaya yang dilakukan oleh media cair atau Fluid .

Saat ini seiring berkembangnya teknologi pemakaian hydraulic  bukan saja dalam industri berat namun sudah memasuki industri Automotif seperti yang terdapat dalam power steering maupun  shock absorber dari komponen suspensi kendaraan.
Bahkan menggunakan systim hydraulic merupakan kebutuhan yang  sangat diperhitungkan karena banyak sekali keuntunganya. satu-satunya kerugian hanyalah pada biaya yang cukup mahal, namun saat ini sudah banyak produsen hydraulic lokal di indonesia yang sudah mampu memproduksi terkecuali pada alat kontrolnya yang saat ini masih diimpor dari luar negeri. berdasarkan pengalaman yang telah kami alami selama hampir 20 tahun penggunaan hydraulic dapat memberikan keuntungan bagi sebuah usaha yang memerlukan transfer energi dan sangat mudah mengendalikanya

Solenoid valve pneumatic adalah katup yang digerakan oleh energi listrik melalui solenoida, mempunyai kumparan sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakan piston yang dapat digerakan oleh arus AC maupun DC, solenoid valve pneumatic atau katup (valve) solenoida mempunyai lubang keluaran, lubang masukan dan lubang exhaust.
Lubang masukan, berfungsi sebagai terminal / tempat udara bertekanan masuk atau supply (service unit), sedangkan lubang keluaran berfungsi sebagai terminal atau tempat tekanan angin keluar yang dihubungkan ke pneumatic, dan lubang exhaust, berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan udara bertekanan yang terjebak saat plunger bergerak atau pindah posisi ketika solenoid valve pneumatic bekerja.

Solenoid valve adalah elemen kontrol yang paling sering digunakan dalam fluidics. Tugas dari solenoid valve dalah untuk mematikan, release, dose, distribute atau mix fluids. Solenoid Valve banyak sekali jenis dan macamnya tergantung type dan penggunaannya, namun berdasarkan modelnya solenoid valve dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu solenoid valve single coil dan solenoid valve double coil keduanya mempunyai cara kerja yang sama.

Solenoid valve banyak digunakan pada banyak aplikasi. Solenoid valve  menawarkan switching cepat dan aman, keandalan yang tinggi, awet/masa service yang cukup lama, kompatibilitas media yang baik dari bahan yang digunakan, daya kontrol yang rendah dan desain yang kompak.
solenoid.jpg
Solenoid valve mempunyai banyak variasi dalam hal kegunaan atau kebutuhan dari mesin tersebut, diantara kegunaan solenoid valve adalah:
  • Digunakan untuk menggerakan tabung cylinder.
  • Digunakan untuk menggerakan piston valve.
  • Digunakan untuk menggerakan blow zet valve.
  • Dan masih banyak lagi.

Prinsip Kerja Solenoid Valve

Prinsip kerja dari solenoid valve yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi medan magnet sehingga menggerakan piston pada bagian dalamnya ketika piston bertekanan yang berasal dari supply (service unit), pada umumnya solenoid valve pneumatic ini mempunyai tegangan kerja 100/200 VAC namun ada juga yang mempunyai tegangan kerja DC.
prinsip_kerja_Solenoid_Valve.png
Keterangan Gambar :
A - Input side
B - Diaphragm
C - Pressure chamber
D - Pressure relief passage
E - Solenoid
F - Output side

Cara Kerja Sistem Pneumatic

cara-kerja-solenoid-valve.jpg
Kompressor diaktifkan dengan cara menghidupkan penggerak awal umumnya motor listrik. Udara akan disedot oleh kompresor kemudian ditekan ke dalam tangki udara hingga mencapai tekanan beberapa bar. Untuk menyalurkan udara bertekanan ke seluruh sistem (sirkuit pneumatik) diperlukan unit pelayanan atau service unit yang terdiri dari penyaring (filter), katup kran (shut off valve) dan pengatur tekanan (regulator).

Service unit ini diperlukan karena udara bertekanan yang diperlukan di dalam sirkuit pneumatik harus benar-benar bersih, tekanan operasional pada umumnya hanyalah sekitar 6 bar. Selanjutnya udara bertekanan disalurkan dengan bekerjanya solenoid valve pneumatic ketika mendapat tegangan input pada kumparan dan menarik plunger sehingga udara bertekanan keluar dari outlet port melalui selang elastis menuju katup pneumatik (katup pengarah/inlet port pneumatic). Udara bertekanan yang masuk akan mengisi tabung pneumatik (silinder pneumatik kerja tunggal) dan membuat piston bergerak maju dan udara bertekanan tersebut terus mendorong piston dan akan berhenti di lubang outlet port pneumatic atau batas dorong piston.

sumber : http://www.kitomaindonesia.com/article/9/kitoma-indonesia

1 komentar: